Book Review: The Tale of Despereaux (Resensi Buku)

Hai semuanya! Kembali lagi setelah sekian lama hiatus dari blog karena ujian. ga kerasa ujian nasional telah selesai dengan baik.

Oke, lanjut ke topik kita kali ini. Waktu ini aku sudah memberikan spoiler tentang label baru di G+ kan, jadi, label yang kumaksud adalah book review. Yang akan terbit tiap bulan (yeay)

Label ini merupakan salah satu bentuk perwujudan dari project "Book Everyday" ku, di mana setiap bulan aku harus membaca minimal 2 buku fiksi maupun non fiksi.

Baik, aku akan bahas "The Tale of Despereaux"nya.

"The Tale of Despereaux" adalah karangan seorang penulis Perancis Kate DiCamillo yang telah memenangkan ajang Newberry Book 2004 untuk kategori cerita anak. Di dalam buku ini terdiri dari beberapa ilustrasi dari cerita yang dibahas, ilustrasi tersebut didesain secara khusus oleh  Timothy Basil Ering. Buku ini sendiri terdiri dari 274 halaman yang dibagi menjadi 4 bagian cerita, dan juga 52 bab.

  Pada cerita pertama, dikisahkan seekor tikus kastil bernama Despereaux Tilling yang lahir ke dunia sebagai tikus yang dianggap "Tidak normal" oleh saudara saudaranya. Despereaux lahir dengan keadaan melotot dan bertelinga super-besar. Pada suatu hari, Despereaux pergi mencari makan bersama  saudara saudaranya, namun, perhatian despereaux teralihkan pada suatu buku dongeng yang terbuka di atas meja. Despereaux pun tertarik dan menemukan hal yang menakjubkan baginya di buku tersebut, Tuan Putri. Singkat cerita, Despereaux mulai membaca buku itu tiap hari hingga habis, dan pada akhirnya jatuh cinta terhadap Tuan Putri di kastil tersebut lalu mendekatinya, namun, hal tersebut dilihat oleh saudara saudara despereaux yang pada akhirnya melaporkan ke Dewan Tikus. Akhirnya, Despereaux pun divonis hukuman penjara bawah tanah.

  Di cerita kedua, Kate menceritakan kisah Chiaroscuro, tikus got yang tinggal di penjara bawah tanah istana tersebut. Di bagian ini, diceritakan bagaimana gelapnya kehidupan tikus got dan juga betapa kejamnya mereka pada tahanan yang menjalani masa hukuman di penjara tersebut. Namun, kegelapan ruang bawah tanah tidak mempengaruhi Chiaroscuro untuk "mencari tahu" bagaimana terangnya dunia di atas tanah. Hingga pada suatu hari, Ia menyelinap ke istana melalui pintu dapur dan membuat kekacauan di makan malam Raja, hingga menyebabkan kematian bagi Sang Ratu. Chiaroscuro pun merasa jera untuk mencari cahaya kembali.

  Lanjut ke cerita ketiga, di sini diceritakan Miggery Sow, anak yang memiliki kekurangan dalam kemampuan berpikir. Diceritakan di mana Miggery adalah seorang gadis yang dijual oleh ayahnya demi mendapatkan seekor ayam jantan, selembar saputangan merah, dan juga sebatang cerutu. Kehidupan Miggery pun dipenuhi trauma, hingga suatu saat Ia bertemu dengan Tuan Putri dan diajak untuk bekerja di istana, hidup Miggery pun mulai berubah.

  Dan di cerita terakhir, diceritakan bagaimana Miggery yang kurang pintar dimanfaatkan oleh Chiaroscuro untuk membalas dendam kepada keluarga kerajaan. Mulai dari menjebak Tuan Putri hingga mengurungnya di ruang bawah tanah, namun akhirnya digagalkan oleh Despereaux yang muncul pada saat yang tepat. Pada akhirnya, tikus kastil dan keluarga kerajaan pun mulai hidup berdampingan kembali.

 Dari ulasan tersebut, dapat diketahui bahwa buku ini kaya akan pesan moral, khususnya untuk anak anak, oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menjadi cerita penghantar tidur. Sekian ulasannya, sampai jumpa di edisi bulan depan, dan selamat mem
baca :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

search on Wikipedia

Hasil penelusuran

Translate